PROPOSAL
PENGAJUAN LATIHAN
PENCAK SILAT
PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE
( P S H T )
PSHT RANTING PUCAKWANGI
CABANG PATI
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
(PSHT)
RANTING PUCAKWANGI CABANG PATI
Sekretariat : Desa pelemgede Kec. Pucakwangi
PROPOSAL
LATIHAN PENCAK SILAT (PSHT)
I.
DASAR
PEMIKIRAN
Pencak silat sebagai budaya asli bangsa Indonesia akhir-akhir ini terdesak
oleh beladiri dari negara asing. Oleh karena itu pencak silat perlu dilestarikan
sebagai budaya asli bangsa Indonesia .
II.
TUJUAN
Dengan mengikuti pencak silat diharapkan :
1.
Melestarikan budaya asli bangsa Indonesia .
2.
Membentuk jiwa dan raga yang kuat.
3.
Membentuk kepribadian yang kuat.
4.
Sebagai jalur pembinaan seni
5.
Sebagai jalur pembinaan olahraga
6.
Sebagai jalur pembinaan bela diri
7.
Sebagai jalur pembinaan kebatinan
III. MATERI LATIHAN
Materi Persaudaraan
Setia Hati Terate (Panca Dasar) adalah materi Pencak silat yang ada dan
diberikan kepada siswa PSHT. Meskipun demikian bukan siswa saja yang harus
mempelajari dan memahami apa sebenarnya makna yang terkandung dalam materi
Persaudaraan Setia Hati Terate atau Lima Panca Dasar PSHT.
Berikut Adalah
penjelasan dan makna dari pada Materi pelajaran bagi siswa Persaudaraan Setia
Hati Terate yang terdiri terdiri dari :
1.
Persaudaraan
2. Olah
raga
3.
Kesenian
4. Bela
diri
5.
Mental kerohanian
IV. PENANGGUNG JAWAB LATIHAN
Koordinator :
........................
Anggota : 1. .........................
2. ............................
3. ...................
V.
WAKTU
LATIHAN
Menyesuaikan jadwal sekolah ...........................
VI. TEMPAT LATIHAN
Menyesuaikan jadwal sekolah ........................
VII. PESERTA
Siswa-siswi ..............................................
VIII.PENUTUP
Demikian proposal yang kami buat. Besar
harapan kami agar Kepala Sekolah .................................... menyetujui.
Mengetahui : Pucakwangi,
19 Januari 2014
Ketua PSHT Ranting Pucakwangi Koordinator
Latihan,
.............................. ..............................
Lampiran :
1. Sejarah PSHT (PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE)
Untuk mengetahui apa yang mungkin terjadi nanti alangkah
bijaksananya apabila kita mau mempelajari dan mengerti apa yang sekarang sedang
berlangsung. Sedangkan untuk mengerti apa yang sekarang sedang berlangsung, ada
baiknya apabila kita mau mempelajari kejadian – kejadian yang baru saja
berlangsung, akan tetapi juga kejadian yang sudah silam. Demikian juga bila
kita ingin menulis sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate yang mencakup satu
masa yang lamanya lebih dari pada setengah abad, dapatlah dipertanggung
jawabkan sepenuhnya apabila kita menengok jauh lebih ke belakang lagi dari pada
masa yang ingin kita teropong itu yaitu zaman dari “Ki Ngabehi Soerodiwirjo”
yang merupakan guru dari “KI HADJAR HARDJO OETOMO” Pendiri Persaudaraan Setia
Hati Terate.
Sejarah Persaudaraan Setia Hati
Pada tahun 1903, bertempat di
Kampung Tambak Gringsing, Surabaya, Ki Ngabehi Soerodiwirjo membentuk perkumpulan
yang anggota keluarganya disebut “Sedoeloer Tunggal Ketjer”, sedangkan
permainan pencak silatnya disebut “Djojo Gendilo” Tahun
1912, Ki Ngabehi Surodiwirjo berhenti bekerja karena merasa kecewa disebabkan
seringkali atasannya tidak menepati janji. Selain itu suasana mulai tidak
menyenangkan karena pemerintah Hindia Belanda menaruh curiga; mengingat beliau
pernah melempar seorang pelaut Belanda ke sungai dan beliau telah membentuk
perkumpulan pencak silat sebagai alat pembela diri, ditambah pula beliau adalah
seorang pemberani, Pemerintah Hindia Belanda mulai khawatir, beliau akan mampu
membentuk kekuatan bangsa Indonesia dan menentang mereka. Setelah keluar dari
pekerjaannya, beliau pergi ke Tegal.
Tahun 1914, Ki Ngabehi Surodiwirjo
kembali ke Surabaya dan bekerja di Djawatan Kereta Api Kalimas, dan tahun 1915
pindah ke bengkel Kereta Api Madiun. Disini beliau mengaktifkan lagi
Persaudaraan yang telah dibentuk di Surabaya, yaitu “Sedoeloer Tunggal Ketjer”,
hanya pencak silatnya sekarang disebut “Djojo Gendilo Tjipto Muljo”. Sedangkan
pada tahun 1917, nama – nama tersebut disesuaikan denngan keadaan zaman diganti
menjadi nama “Persaudaraan Setia Hati”
Ki Hadjar Hardjo Oetomo
Salah satu murid Ki Ngabehi Soerodiwirjo
yang militan dan cukup tangguh, yaitu Ki Hadjar Hardjo Oetomo mempunyai pendapat
perlunya suatu organisasi untuk mengatur dan menertibkan personil maupun materi
pelajaran Setia Hati, untuk itu beliau memohon doa restu kepada Ki Ngabehi
Surodiwirjo. Ki Ngabehi Soerodiwirjo memberi doa restu atas maksud tersebut.,
karena menurut pendapat beliau hal – hal seperti itu adalah tugas dan kewajiban
anak muridnya, sedangkan tugas beliau hanyalah “menurunkan ilmu SH”. Selain itu
Ki Ngabehi Surodiwirjo berpesan kepada Ki Hadjar Hardjo Oetomo agar jangan
memakai nama SH dahulu.
Setelah mendapat ijin dari Ki
Ngabehi Surodiwirjo, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 mengembangkan ilmu
SH dengan nama Pencak Silat Club (P. S. C). Karena
Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah orang SH, dan ilmu yang diajarkan adalah ilmu
SH, maka lama – kelamaan beliau merasa kurang sreg mengembangkan ilmu SH dengan
memakai nama lain, bukan nama SH. Kembali beliau menghadap Ki Ngabehi
Surodiwirjo menyampaikan uneg – unegnya tersebut dan sekalian mohon untuk
diperkenankan memakai nama SH dalam perguruannya. Oleh Ki Ngabehi Surodiwirjo
maksud beliau direstui, dengan pesan jangan memakai nama SH saja, agar ada
bedanya. Maka Pencak Silat Club oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo diganti dengan
nama “SETIA HATI MUDA” (S. H. M).
Peranan Ki Hadjar Hardjo Oetomo Sebagai Perintis
Kemerdekaan
Ki Hadjar Hardjo Oetomo
mengembangkan ilmu SH di beberapa perguruan yang ada pada waktu antara lain
perguruan Taman Siswo, Perguruan Boedi Oetomo dan lain – lain. Dalam
mengajarkan ilmu SH beliau diantaranya adalah menamakan suatu sikap hidup,
ialah “kita tidak mau menindas orang lain dan tidak mau ditindas oleh orang
lain”. Walaupun pada waktu itu setiap mengadakan latihan tidak bisa berjalan
lancar, karena apabila ada patroli Belanda lewat mereka segera bersembunyi;
tetapi dengan dasar sikap hidup tersebut murid – murid beliau akhirnya menjadi
pendekar – pendekar bangsa yang gagah berani dan menentang penjajah
kolonialisme Belanda. Dibandingkan keadaan latihan masa lalu yang berbeda
dengan keadaan latihan saat ini, seharusnya murid – murid SH lebih baik mutu
dan segalanya dari pada murid – murid SH yang lalu. Melihat sepak terjang murid
– murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang dipandang cukup membahayakan, maka Belanda
segera menangkap Ki Hadjar Hardjo Oetomo bersama beberapa orang muridnya, dan
selanjutnya dibuang ke Digul. Pembuangan Ki Hadjar Hadjo Oetomo ke Digul
berlangsung sampai dua kali, karena tidak jera – jeranya beliau mengobarkan
semangat perlawanan menentang penjajah.
Selain membuang Ki Hadjar hardjo
Oetomo ke Digul, Pemerintah Hindia Belanda yang terkenal dengan caranya yang
licik telah berusaha memolitisir SH Muda dengan menjuluki SHM bukan SH Muda,
melainkan SH Merah; Merah disini maksudnya adalah Komunis. Dengan demikian
pemerintah Belanda berusaha menyudutkan SH dengan harapan SH ditakuti dan dibenci
oleh masyarakat dan bangsa Indonesia .
Menanggapi sikap penjajah Belanda yang memolitisir nama SH Muda dengan nama SH
Merah, maka Ki Hadjar Hardjo Oetomo segera merubah nama SH Muda menjadi
“Persaudaan Setia Hati Terate” dan oleh salah satu pendekar SH Bp.Soetomo
Mangkudjojo SH dirubah menjadi sebuah Organisasi, bukan perguruan lagi hingga
sampai sekarang ini.
Melihat jasa – jasa Ki Hadjar
Hardjo Oetomo tersebut, maka pemerintah Indonesia mengakui beliau sebagai
“Pahlawan Perintis Kemerdekaan” , dan memberikan uang pensiun setiap bulan
sebesar Rp. 50.000,00 yang diterimakan kepada isteri beliau semasa masih hidup.
Setelah meninggal dunia, beliau dimakamkan di makam
“Pilangbango”, yang terletak di sebelah Timur Kotamadya Madiun, dari Terminal
Madiun menuju ke arah Timur. Beliau mempunyai 2 (dua) orang putra, yaitu
seorang putri yang diperisteri oleh bapak Gunawan, dan Seorang putra yang
bernama bapak “Harsono” sekarang berkediaman di jalan Pemuda no. 17 Surabaya.
Ibu Hardjo Oetomo meninggal pada bulan September 1986 di tempat kediamannya, di
desa Pilangbango Madiun.
Rumah beliau, oleh Bapak Harsono
dihibahkan kepada Persaudaraan Setia Hati Terate pada akhir tahun 1987 dengan
harga Rp. 12,5 juta. Rencana Pengurus Pusat, bekas rumah kediaman pendiri
Persaudaraan SH Terate tersebut akan dipugar menjadi “Museum SH Terate” agar
generasi penerus bisa menyaksikan peninggalan pendahulu – pendahulu kita sejak
berdiri sampai dengan perkembangannya saat ini.
2. Materi Latihan
Materi dalam Persaudaraan Setia Hati Terate meliput:
- Pembinaan Inti, terdiri dari Senam Dasar, Pelajaran Dasar, Jurus, Pasang, Pelepasan Kuncian, Belaan Belati, Senam Toya dan Jurus Toya.
- Pembinaan Teknik dan Taktik, terdiri dari Pola Langkah, Pola sambut, Penggunaan Pasang dan Sambung.
- Pembinaan Fisik
- Pembinaan Ke-SH-an
- Pembinaan Pernafasan
Senam Dasar
a. Pengertian
Senam Dasar yang diciptakan Bpk, Irsyad (Alm) adalah gerakan-gerakan yang
disusun berurutan sebanyak 90 macam dan dilakukan di tempat (tidak melangkah
atau berjalan).
b. Tujuan
·
Melatih dasar gerakan jurus
·
Membentuk otot-otot besar/kecil untuk menunjang
melakukan gerakan dengan baik dan benar
·
Melatih terbentuknya sikap koordinasi
·
Pembentukan sikap yang benar (sikap kuda-kuda,
tubuh dan tangan)
·
Pembentukan gerakan yang benar (arah, lintasan)
·
Koordinasi sikap
c.
Pelaksanaan
·
Kesalahan harus segera dibetulkan
·
Pemberian aba-aba dari lambat, teratur,
meningkat ke cepat dan mendadak
·
Aba-aba pelan/lambat untuk membentuk unsur fisik
(keseimbangan dan ketahanan)
·
Merangkaikan beberapa gerakan (menjadi senam
beregu atau senam massal)
2.1.2
Pelajaran Dasar
a. Pengertian
adalah pengenalan dasar-dasar gerakan pencak silat (serang-bela) antara
lain:
1). Belaan:
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan
tangan maupun kaki sewaktu menerima serangan.
Macam-macam belaan antara lain:
a). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa
dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.
b). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung
(benturan) terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan
serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan
melangkah maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan posisi terbaik atau
menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang cepat. Yang perlu
diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap
tubuh dan sikap tangan.
Adapun tangkisan terdiri dari
dua macam, yaitu:
- Tangkisan (benturan) dengan tangan
- Tangkisan (benturan) dengan kaki
c). Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari
lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan
gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).
d). Pelepasan Kuncian
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan
lawan, dilakukan dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2). Serangan
a). dengan tangan:
pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan
(serampang, ungkit, sapu)
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a). Serangan dengan tangan
serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu
mengepal, terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Lintasan serangan:
- ke depan lurus
- dari samping
- dari bawah
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
|
- sikutan
- kuncian
- tangkapan
|
b). Serangan dengan kaki
seperti pada serangan
tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik tersebut di
atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki
perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu
melakukan tendangan dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga
teknik tendangan menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan
berikutnya setelah melakukan tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu
dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam tendangan adalah:
- tendangan ke arah depan
(A, T)
- tendangan dari samping
(C, Sirkel)
- tendangan belakang (B)
2). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
3). Serkel
4). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan
guntingan.
Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan
guntingan)
(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan
dan kaki secara benar.
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan
dan kaki secara benar.
- Melatih pembentukan sikap yang benar.
c. Pelaksanaan:
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat
menjadi cepat dan mendadak
- Merangkaikan beberapa gerakan serangan
(colok-tendangan-menjatuhkan)
- Merangkaikan beberapa gerakan belaan
(tangkis-hindar)
- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang
tangkis-pukul-tendang.
2.1.3 Jurus
a.
Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela)
sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
b. Tujuan:
- Melatih mengembangkan suatu
pola permainan pencak silat
- Menumbuhkan pengertian
permainan secara teratur
- Menguasai dan meyakini
teknik yang dimiliki.
c.
Pelaksanaan:
- Sama
dengan pembinaan senam
-
Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.
-
Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT
-
Pemberian aba-aba:
~
Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)
~
ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan
bertenaga
~
ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
- Kesalahan segera dibetulkan
- Melatih menggunakan jurus secara
berpasangan (2A >< 2B)
- Melatih menggunakan pasangan minimal
dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan atau tambahan macam penggunaan
pasang di tingkat atasnya.
Contoh:
-
Polos: penggunaan pasang 4 dua macam
-
Jambon: penggunaan pasang 4 empat macam
-
Hijau: penggunaan pasang 4 dua macam
-
Putih: penggunaan pasang 4 dua macam
-
Melatih penggunaan
pasangan sampai siswa hafal dan menguasai.
2.1.4 Pasang
a. Pengertian
adalah suatu sikap gerak
lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan perangkap agar lawan
mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan dilanjutkan
serangan masuk.
b. Tujuan:
- Melatih menyiapkan
kondisi siap menyerang dan siap diserang
- Melatih meyakini jurus
c. Pelaksanaan:
-
melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan
pasang berlainan
-
penggunaan pasamg masing-masing jurus
2.1.5 Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk
melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci lawan
b. Tujuan:
- Melatih mengambil
bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
- Melatih memanfaatkan
bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c. Pelaksanaan:
Melatih ketepatan dan
kecepatan gerak disertai tenaga
2.1.6 Belaan Belati
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk
menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
Melatih
keberanian menghadapi lawan bersenjata
c.
Pelaksanaan:
Melatih
kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.
2.1.7
Senam Toya
a.
Pengertian:
adalah suatu gerakan
serang bela menggunakan toya yang dilakukan di tempat
b. Tujuan:
-
melatih dasar gerakan jurus toya
-
melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan
tubuh dan kuda-kuda kaki
-
melatih gerak memegang toya dengan benar
c. Pelaksanaan:
-
Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
-
Kesalahan segera dibetulkan
2.1.8 Jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian
gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang dilaksanakan sambil
melangkah.
b. Tujuan dan Pelaksanaan
sama dengan jurus
Dalam PSHT
ada materi teknik yang sudah di bakukan melalui Musyawarah besar Persaudaraan
Setia Hati Terate . Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan adanya sedikit
perbedaan antara cabang satu dengan yang lain atau antara komisariat mengenai
cara pemberian materi dan materi itu sendiri , pada dasarnya materi yg selalu
di berikhan :
·
Jurus 1 – 35 dan baru di kasih 1 jurus
kunci setelah di syahkan jadi totaal 36 ( warga eerste trap )
·
Senam 1- 90
·
Jurus Toyak 1 – 15
·
Senam Toyak 1- 25
·
Belati 1-16
·
Pola langkah
·
Krippen.
·
Ke -SH-an.
3. Tingkatan Siswa
Tingkatan siswa dalam PSHT :
- Sabuk Polos
- Sabuk Jambon
- Sabuk Hijau
- Sabuk Putih
Tingakatan warga
dalam PSHT ada 3 :
1.
Warga tingkat I / de eerte trap
2.
Warga tingkat II / de tweede trap
3.
Warga tingkat III / de derde trap ( Saat ini Cuma ada 1
warga III yaitu ketua pusat PSHT di Madiun, H.Tarmadji Boedi Harsono, SE ).
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
(PSHT)
RANTING PUCAKWANGI CABANG PATI
Sekretariat : Desa Pelemgede Kec. Pucakwangi
Nomor : / PSHT.PCW/ I/ 14 Pucakwangi, 19
Januari 2014
Lamp. : 1 Bendel
Hal : Pengajuan Proposal
Yth. Kepala Sekolah ...............................
Di
Tempat
Dengan hormat
Dalam rangka melestarikan budaya asli bangsa Indonesia
yang berupa pencak silat,maka kami bermaksud untuk mengadakan latihan pencak
silat di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin. Sebagai bahan pertimbangan kami
melampirkan proposal kegiatan yang terlampir di bawah ini. Dengan proposal
tersebut kami berikan sedikit gambaran tentang sejarah dan ajaran pencak silat
kami, dengan harapan Bapak/Ibu
memberikan izin kami mengadakan kegiatan di atas.
Demikian
pengajuan proposal kami,atas perhatian Bapak/Ibu kami sampaikan terima kasih.
Mengetahui
:
Ketua
PSHT Ranting Pucakwangi Koordinator Latihan,
................... ...............................
Prestasi terbaru kami
menjadi juara
umum pada pertandingan pencak silat antar perguruan se-Kab.Pati, pada 2-3 Februari
2013 di SMA 2 Pati. Yang akan dikirim untuk PORPROV Jateng 2013. PSHT meraih
Emas terbanyak.
PSHT di
Luar Negri
Di Jerman
di Belanda
Di Timor
Leste
Di Moskow,
Russia
Lebih
banyak info dan Foto : www.shterate.com